Minggu, 04 November 2007

indonesia vs malaysia

belakangan hubungan indonesia malaysia tegang banget nih. banyak banget yang diributin. dari yang namanya tempe sampai lagu rasa sayange. malaysia mematenkan beberapa hasil kebudayaan, sementara indonesia mengklaim bahwa hasil kebudayaan itu adalah milik indonesia. rame banget lah. beberapa hasil kebudayaan yang kabarnya sudah dipatenkan malaysia, antara lain tempe, lagu rasa sayange dan jali-jali, angklung, wayang kulit, songket, keris, batik, gamelan, rendang, dan kebaya. itu yang saya tau. ga tau kalo masih ada lagi.
beberapa hal yang menyebabkan kebudayaan kita tersebut dipatenkan malaysia adalah karena indonesia tidak punya catatan ataupun rekaman tentang beberapa hal di atas yang dapat membuktikan itu milik kita. salah siapa sebenernya ya. sebagian orang sih lebih menyalahkan pemerintah yang dituding kurang melindungi kebudayaan kita.
bener juga mungkin ya. masalah dalam negeri kita aja masih banyak yang belum terselesaikan, bahkan masih bermunculan masalah baru. mungkin sebenarnya sudah bukan waktunya lagi kita mengurusi masalah kedaulatan. itu harusnya sudah lewat dari jaman kita merdeka dulu. tapi gimana ya. mungkin di malaysia nantinya hasil-hasil kebudayaan tadi akan lebih dilindungi dan di lestarikan di banding di negara kita.
mungkin kita harus lebih instrospeksi diri. kita urus masalah dalam negeri dulu. lumpur, gunung meletus, kecelakaan transportasi, dan kesejahteraan masyarakat yang saat ini terasa sangat mahal. di malaysia kan dalam negerinya ga seburuk kita. pembangunan kita masih tertinggal dari mereka. banyak orang kita yang punya potensi malah lari ke malaysia karena merasa lebih diperhatikan di sana. bahkan bunga citra lestari saja cari pacar orang sana he....he.......
pusing ya ikut-ikutan mikirin masalah kaya gitu. wis lah terserah mau gimana akhirnya. memang kalo ngomong kaya gini jadi kelatan ga nasionalis ya. tapi ya mau gimana. mikirin kuliah wae mumet koq. yang penting harapan saya semoga pemerintah saat ini fokus aja untuk mensejahterakan masyarakat karena menurut ramalan saya, masyarakat kita akan semakin kesulitan ketika nanti harga minyak dunia menembus level 100 dolar per barel.